Populer11/05/2022Reformasi Birokrasi di Pemerintah Daerah Terhambat, Oscar Radyan Danar PhD Pakar Administasi Publik UB Beberkan Hambatannya

SMARTID – Adanya berbagai hambatan yang dialami oleh instansi pemerintah daerah di Indonesia membuat sistem reformasi birokrasi cenderung berjalan lambat.

Seorang pakar Administrasi Publik dari Universitas Brawijaya Malang yaitu Oscar Radyan Danar, S.AP., M.AP., PhD menyebut beberapa hambatan tersebut meliputi minimnya pemahaman aparatur terkait reformasi birokrasi serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Saya menilai ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlambatan reformasi birokrasi di tingkat daerah (kota/kabupaten), antara lain minimnya pemahaman aparatur terhadap reformasi birokrasi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),” terang Oscar, dikutip dari Antaranews, Selasa, 10 Mei 2022.

Selain dua hambatan diatas, terdapat hambatan lainnya berupa adanya paradigma yang berkembang bahwa aparatur adalah seorang penguasa yang kuat.

Hal inilah yang membuat mengapa sampai saat ini pemahaman tentang budaya melayani masih sangat kurang.

“Sampai saat ini budaya melayani masih menjadi suatu kendala seorang aparatur, karena paradigma aparatur sebagai seorang penguasa masih sangat kuat,” jelasnya.

Namun demikian, meskipun terdapat berbagai hambatan yang dialami oleh pemerintah daerah, Oscar Radyan Danar, PhD mengatakan tetap ada beberapa kepimpinan inovatif yang mendukung reformasi birokrasi dengan baik, misalnya Pemkot Yogyakarta, Surabaya dan Bandung.

Dengan realitas tersebut, Oscar Radyan Danar, PhD berharap bahwa perubahan budaya birokrasi harus menjadi ruh dalam reformasi birokrasi.

Perlu diketahui bahwa, Penilaian lambatnya sistem reformasi birokrasi pada tingkat Pemda tersebut merupakan hasil penelitian Oscar Radyan Danar, PhD yang berjudul “Progress and Challenge Administrative Reform in Indonesia: an Update”.

Hasil penelitian tersebut berhasil dinobatkan sebagai naskah terbaik dalam konferensi Indonesian Association for Public Administration (IAPA) dan Asian Group for Public Administration (AGPA) 2019.

“Saya berhasil memperoleh best paper di dalam forum ilmiah yang dihadiri oleh ratusan ilmuwan dari 14 negara,” ujar Oscar.