Populer10/08/2023Kemnaker Dorong Optimalisasi Bonus Demografi Sebagai Wujud Dukungan Menuju Indonesia Emas 2024

SMARTID –  Indonesia Emas adalah salah satu momen penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan Indonesia sebagai sebuah bangsa dan pembangunan yang telah terjadi di segala bidang. Guna mewujudkan hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mendorong optimalisasi bonus demografi Indonesia yang merupakan anugerah tak terhingga.

 

Bonus demografi adalah jembatan emas yang disediakan Allah SWT, Tuhan YME, untuk mengantarkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju, negara yang maju, dan sangat berpengaruh pada kawasan regional maupun global,” kata Ida Fauziyah, dikutip dari website Kemnaker, pada 26 Juli 2023.

 

Selanjutnya, optimalisasi bonus demografi sebagaimana dimaksud adalah penduduk usia produktif harus memiliki keterampilan dan kompetensi untuk memenangkan persaingan yang semakin meningkat ditengah perkembangan dunia digital.

 

“Jika kita mampu memanfaatkan bonus demografi maka kita optimis kita mampu mencapai Indonesia Emas tahun 2045,” lanjutnya.

 

Selain mengambil langkah dalam optimalisasi bonus demografi, Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa  capaian Indonesia Emas 2045 semakin optimistis dengan melihat perbaikan kondisi ketenagakerjaan pasca pandemi Covid-19. Namun, Ida juga mengungkapkan perlunya kewaspadaan terutama dalam menghadapi beberapa tantangan bonus demografi di Indonesia.

 

“Namun kita harus terus waspada, bekerja keras dan cerdas untuk menjaga momentum ini, karena masih ada beberapa tantangan untuk mengoptimalkan bonus demografi,” terangnya.

 

Adapun beberapa tantangan tersebut, di antaranya adalah berdasarkan prediksi ILO, saat ini tenaga ahli Indonesia baru mencapai 10,7% atau setara 13 juta orang dari 113 juta penduduk usia produktif. Kemudian berdasarkan Asian Productivity Organization (APO), produktivitas pertenaga kerja Indonesia masih relatif rendah. Karena dari 10 orang yang bekerja, 6 di antaranya berpendidikan SMP ke bawah.

 

Selanjutnya, berdasarkan Sakernas Februari 2023, penduduk produktif cenderung bekerja pada pekerjaan tersier, informal, dan jenis pekerjaan berkala. Selain itu, dinamika dunia usaha dan industri di era 4.0 turut memunculkan jenis-jenis pekerjaan baru serta menghilangkan sejumlah jenis pekerjaan lama.

 

“Melihat segala tantangan tadi, kita harus cepat bergerak memanfaatkan bonus demografi yang puncaknya sudah semakin dekat,” pungkasnya.

 

 

Sumber: Kemnaker