Populer18/09/2022Meningkatnya Jumlah Aduan Masyarakat pada SP4N-LAPOR! Disambut Positif oleh Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Berikut penjelasannya

SMARTID – Jumlah pengaduan masyarakat di aplikasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!) terus mengalami peningkatan.

Kenyataan ini disambut positif oleh Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yanuar Ahmad.

Yanuar menyebut bahwa jumlah pengaduan dari masyarakat yang terus meningkat tidak selalu berkonotasi negatif. Namun sebaliknya, dengan jumlah pengaduan yang tinggi, dapat dikatakan bahwa sistem pengelolaan pengaduan dipercaya oleh para pengguna layanan.

Selanjutnya, ia berharap bahwa kedepannya masyarakat semakin percaya untuk menyampaikan permasalahan terkait pelayanan publik melalui aplikasi SP4N-LAPOR!.

“Diharapkan kedepannya masyarakat akan lebih percaya untuk menyampaikan permasalahannya terkait pelayanan publik melalui SP4N-LAPOR!, serta dapat menyebarkan kisah sukses penyelesaian permasalahan pelayanan publik tersebut kepada masyarakat luas,” ujar Yanuar, dikutip dari website Kementerian PANRB, pada 12 September 2022.

Perlu diketahui bahwa SP4N-LAPOR! adalah kanal pengaduan yang mengadopsi kemajuan teknologi yang memungkinkan masyarakat menyampaikan pengaduan, aspirasi, maupun informasi dengan mudah, cepat, dan terjangkau.

Dalam konteks kepercayaan publik, sangat penting bagi pemerintah menyiapkan saluran untuk menyerap aspirasi masyarakat, meredam meluasnya citra buruk pelayanan sektor publik, serta koreksi untuk peningkatan kualitas kebijakan publik yang lebih baik.

Kementerian PANRB bekerja sama dengan Korea International Cooperation Agency – United Nations Development Programme (KOICA-UNDP) melaksanakan penguatan pengelolaan pengaduan dengan melibatkan 6 pemerintah daerah sebagai proyek percontohan, dimana salah satu diantaranya adalah Pemerintah Provinsi Bali.

Pelaksanaan kerja sama tersebut dimulai sejak tahun 2018 dan akan berakhir pada tahun 2023. Beberapa kegiatan telah dilaksanakan dengan baik, dan dengan pelibatan langsung pemerintah daerah serta masyarakat walaupun dihadapi tantangan akibat dampak pandemi COVID-19.