SMARTID – Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa saat ini kesejahteraan rakyat masih menjadi prioritas dibandingkan dengan memperkuat pertahanan negara.
Prabowo mengakui bahwa cita-cita untuk memiliki sistem pertahanan yang kuat belum tercapai karena anggaran lebih difokuskan pada kesejahteraan rakyat.
“Pada kesempatan ini sekali lagi saya juga mengakui bahwa kehendak kita, cita-cita kita, untuk memiliki pertahanan yang sangat kuat masih belum tercapai karena kita mendahulukan kesejahteraan rakyat,” terang Prabowo Subianto, dikutip dari Antaranews, pada 26 September 2024.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti rendahnya anggaran pertahanan di Indonesia. Menurutnya anggaran yang ada saat ini masih di bawah satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Realitas ini tentu menunjukkan bahwa dalam hal alokasi anggaran pertahanan, Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya seperti Filipina yang telah mengalokasikan 1,8 persen, atau Singapura yang mencapai 3 persen dari GDP-nya.
Dia berharap ke depan pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk pertahanan.
“Ini saya kira akan menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama ke depan,” terangnya.
Meski demikian, Prabowo menyadari bahwa kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat miskin, harus tetap menjadi prioritas utama.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada rakyat Indonesia yang kelaparan atau hidup dalam kesulitan.
Prabowo juga menekankan pentingnya konsep pertahanan keamanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai tambahan informasi bahwa dalam rapat tersebut, juga dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, dan sejumlah pimpinan Komisi I DPR RI. ***
Sumber : Antaranews