SMARTID – Dalam buku “Micro-level Educational Planning and Management”, UNESCO menjelaskan bahwa school mapping adalah upaya untuk memetakan secara rinci dan akurat situasi sekolah di suatu daerah. Proses ini melibatkan analisis terhadap berbagai aspek, seperti jumlah sekolah, jumlah siswa, lokasi sekolah, serta hubungannya dengan pertumbuhan penduduk,kondisi sosial ekonomi, dan lingkungan sekitar. 

Tujuan dari pemetaan sekolah antara lain untuk menata jaringan sekolah, meningkatkan mutu pendidikan, dan perencanaan dalam menentukan lokasi sekolah. Contoh penerapan pemetaan sekolah misalnya dalam perencanaan menentukan lokasi sekolah yang strategis, merupakan langkah awal dalam menciptakan sekolah yang berkualitas. Letak suatu sekolah tentu akan berpengaruh pada kualitas sekolah dan output yang dihasilkan, sehingga harus memperhatikan aspek-aspek tertentu seperti mudah dijangkau, jauh dari tempat yang ramai, waktu tempuh tidak lama, dan cukup murid.

Dokumen Kajian Schoolmapping sendiri merupakan alat yang sangat penting dalam memetakan kondisi pendidikan di suatu wilayah. Dokumen ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang distribusi sekolah, kualitas pendidikan, dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penyusunan dokumen ini:

1. Penentuan Tujuan dan Ruang Lingkup
  • Tentukan tujuan: Apa yang ingin dicapai dengan kajian ini? Apakah untuk perencanaan pembangunan sekolah baru, evaluasi program pendidikan, atau tujuan lainnya?
  • Tentukan ruang lingkup: Batasi wilayah kajian, jenis sekolah yang akan diteliti (SD, SMP, SMA), dan aspek-aspek pendidikan yang akan dikaji (kurikulum, sarana prasarana, manajemen sekolah, dll).
2. Pengumpulan Data
  • Data primer:
    • Kuesioner: Sebarkan kuesioner kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua untuk mendapatkan informasi langsung tentang persepsi mereka terhadap kualitas pendidikan.
    • Observasi: Lakukan kunjungan langsung ke sekolah untuk mengamati kondisi fisik sekolah, proses pembelajaran, dan interaksi sosial di lingkungan sekolah.
    • Wawancara: Wawancarai pihak-pihak terkait, seperti kepala dinas pendidikan, pengawas sekolah, dan tokoh masyarakat, untuk mendapatkan informasi mendalam tentang kebijakan pendidikan dan tantangan yang dihadapi.
  • Data sekunder:
    • Data pemerintah: Gunakan data dari Dinas Pendidikan, BPS, dan lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan informasi tentang jumlah sekolah, siswa, guru, anggaran pendidikan, dan hasil ujian nasional.
    • Data sekolah: Kumpulkan data dari masing-masing sekolah, seperti data siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana, dan laporan kegiatan sekolah.
3. Analisis Data
  • Data kuantitatif: Gunakan metode statistik untuk menganalisis data numerik, seperti rata-rata, standar deviasi, dan korelasi.
  • Data kualitatif: Gunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema utama dari data teks, seperti hasil wawancara dan catatan observasi.
  • Identifikasi masalah: Identifikasi masalah-masalah utama yang dihadapi dalam sistem pendidikan di wilayah tersebut, seperti kekurangan guru, sarana prasarana yang tidak memadai, atau rendahnya mutu pembelajaran.
4. Penyusunan Laporan
  • Pendahuluan: Jelaskan latar belakang kajian, tujuan, ruang lingkup, dan metodologi yang digunakan.
  • Temuan: Presentasikan temuan-temuan hasil analisis data secara jelas dan sistematis. Gunakan tabel, grafik, dan diagram untuk menyajikan data yang kompleks.
  • Analisis: Jelaskan implikasi dari temuan-temuan tersebut dan hubungkan dengan teori-teori pendidikan yang relevan.
  • Kesimpulan: Tarik kesimpulan umum tentang kondisi pendidikan di wilayah kajian.
  • Rekomendasi: Berikan rekomendasi-rekomendasi yang konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
5. Diseminasi Hasil Kajian
  • Presentasi: Presentasikan hasil kajian kepada pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
  • Publikasi: Publikasikan hasil kajian dalam bentuk laporan tertulis atau artikel ilmiah.

Contoh Indikator yang Dapat Dikaji dalam Schoolmapping:

  • Aksesibilitas sekolah
  • Kualitas sarana dan prasarana
  • Kualifikasi guru
  • Kurikulum dan metode pembelajaran
  • Prestasi siswa
  • Partisipasi masyarakat
  • Anggaran pendidikan
  • Manajemen sekolah

Perangkat Lunak yang Dapat Membantu:

  • SPSS: Untuk analisis data kuantitatif
  • NVivo: Untuk analisis data kualitatif
  • Google Sheets: Untuk pengelolaan data
  • GIS: Untuk visualisasi data spasial

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan Dokumen Kajian Schoolmapping dapat menjadi panduan yang efektif dalam merumuskan kebijakan dan program pendidikan yang lebih baik.