SMARTID – Pada tanggal 25 September 2024, SmartID menyelenggarakan International Symposium yang berlokasi di Sungkyunkwan University, Korea Selatan.
Pada penyelenggaraan ini, SmartID bekerja sama dengan beberapa institusi terkemuka seperti International Association for Public Administration (IAPA), Sungkyunkwan University (SKKU), Korea Foundation, Global e-Policy e-Government Institute (GePeGI), dan The East Asia Collaboration Center (EACC).
Acara ini dihadiri langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) SmartID, Oscar Radyan Danar, P.hD, beserta para Komisaris dan tim. Selain itu juga dihadiri oleh delegasi dari berbagai kampus ternama Indonesia bahkan luar negeri, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tidar, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Warmadewa, serta Universitas Melbourne.
Dengan tema “Bridging Science into Practice: Linking Innovation, Sustainable Development, and Public Policy,” simposium ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan praktik nyata, dengan fokus pada inovasi dan pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan publik yang efektif.
CEO SmartID, Oscar Radyan Danar, P.hD, berkesempatan menjadi Keynote Speech dan memperkenalkan SmartID sebagai platform inovasi yang berfokus pada pendampingan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan instansi pemerintah di Indonesia.
Tak hanya itu, Ia juga membahas perjalanan SmartID sejak awal berdiri hingga perkembangannya yang pesat dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih baik di era digital.
Ia juga menyoroti peran penting inovasi teknologi dalam membantu meningkatkan kinerja dan reformasi birokrasi serta menciptakan solusi berkelanjutan bagi pelayanan publik.
Selain CEO SmartID, terdapat dua keynote speaker lainnya yaitu Prof. Gi-Heon Kwon, P.hD. sebagai Ketua Global e-Policy e-Government Institute (GePeGI), Sungkyunkwan University, dan Prof. Agus Pramusinto, MDA. sebagai Ketua International Association for Public Administration (IAPA).
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang menggugah pemikiran para peserta, terutama dalam membahas topik-topik seperti Smart Governance, Big Data, dan kebijakan publik.
Dalam sesi panel, menghadirkan para ahli dari berbagai bidang yang berbagi pandangan mereka mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemerintahan modern dalam menghadapi era digital.
Selain itu, sesi ini diadakan untuk mengeksplorasi berbagai tema penting lainnya, termasuk reformasi administrasi, manajemen kinerja, dan peran teknologi dalam pelayanan publik.
Serta memberikan ruang bagi peserta untuk berdiskusi secara mendalam tentang inovasi dalam sektor publik dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperkuat tata kelola pemerintahan.
Selain diskusi dan pemaparan ilmiah, simposium ini juga memberikan manfaat berupa kesempatan yang luas bagi para profesional dari seluruh dunia untuk berjejaring, serta dapat berbagi pengalaman dan ide-ide baru dalam upaya membentuk masa depan pelayanan publik yang lebih baik dan inklusif.
Simposium ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran pengetahuan, tetapi juga menjadi landasan bagi kolaborasi lebih lanjut dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat diimplementasikan secara global, khususnya dalam konteks pemerintahan yang semakin terdigitalisasi.
Dengan kolaborasi antara institusi global dan para ahli dari berbagai negara, International Symposium 2024 diharapkan dapat membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik nyata, mempromosikan inovasi serta memperkuat pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan publik yang adaptif dan visioner. ***