Pameran virtual ASN Culture Fest 2022 yang mengusung tema ‘Spirit and Energy for Transformation’ ini berpusat di Ruang Sasono Mulyo 3 Le Meridien Hotel Jakarta, Selasa (13/12/2022).

 

ASN Culture Fest 2022 diharapkan bisa menjadi wadah bagi instansi pemerintah untuk berbagi informasi terkait implementasi penguatan budaya kerja. Selain itu, ASN Culture Fest 2022 juga diharapkan sebagai cara untuk meningkatkan awareness terhadap core values ASN BerAKHLAK dengan gerakan yang masif pada instansi pemerintah dan ASNnya, serta masyarakat luas.

 

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas turut menghadiri kegiatan ini, selain itu juga dihadiri oleh Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB Alex Denni, Sekretaris KemenPANRB Rini Widyantini, Asisten Deputi Penguatan Budaya Kerja SDM Aparatur KemenPANRB Damayani Tyastianti, Founder ACT Consulting (ESQ Group) Ary Ginanjar Agustian, Para pejabat Instansi Pusat, Para pejabat Pemerintahan Daerah, serta ASN yang turut hadir melalui Youtube.

 

Pada kesempatan itu, Menteri PANRB Anas yang membuka acara melalui Zoom Meeting secara langsung dari Aceh. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi ASN karena dalam rangka mendorong adanya Core Values baru yaitu BerAKHLAK untuk terus diimplementasikan. “Komitmen yang kuat dari pimpinan serta seluruh unsur organisasi tentu menjadi penting untuk mengelola perubahan sistem kerja, pola pikir dan culture ASN,” ungkap Anas.

 

Menurut Anas, dengan Core Values BerAKHLAK ini ia memiliki tiga harapan yaitu, menciptakan birokrasi yang berdampak atau dirasakan langsung oleh masyarakat, lalu mengingatkan kita bahwa reformasi birokrasi ini bukanlah sebuah tumpukan kertas, serta yang ketiga yaitu menciptakan birokrasi yang lincah dan cepat. Namun tentu diperlukan inovasi-inovasi baru untuk menghadapi segala tantangan ke depan. Maka Anas menyarankan untuk menerapkan 4 ekosistem pelayanan terintegrasi berbasis digital di Azerbaijan seperti Direct Services (pelayanan langsung), Electronic Services, Self Services (pelayanan mandiri), Mobile Services.

 

Selain itu, Ary Ginanjar juga memaparkan materinya. Ia menyampaikan bahwa sebuah survei mengatakan 62% responden menilai bahwa budaya adalah hambatan utama dalam transformasi digital. Dan momentum transformasi digital akan terjadi saat organisasi menyadari bahwa transformasi digital bukanlah isu teknis melainkan perubahan perilaku dan mindset/budaya.

 

“Presiden Jokowi sudah mencanangkan BerAKHLAK dan ini tidak pernah ada kesempatan sebaik ini dalam 25 tahun karir  saya. Jadi cuma sekarang momentumnya, buatlah komitmen untuk memegang teguh nilai nilai ASN BerAKHLAK,” ujar Ary

 

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Alex Denni juga  berharap untuk seluruh instansi pemerintah dapat memberikan kontribusi positif agar senantiasa meningkatkan pelayanan publik yang optimal serta meningkatkan kualitas implementasi manajemen ASN.

 

Ia menyebutkan, jika hasil survei indeks BerAKHLAK akan dijadikan dasar rekomendasi perbaikan kebijakan Penguatan Budaya Kerja ASN kedepannya.

 

“Selanjutnya, organisasi juga perlu menciptakan strategi khusus untuk membangun identitas, citra, dan nilai positif dengan cara meningkatkan Employer Branding melalui Employee Value Proposition (EVP). EVP sebagai perekat antara instansi Pemerintah sebagai organisasi dengan para pegawai (ASN), dimana kedua belah pihak bersepakat untuk saling mengikatkan diri dan saling memberikan nilai tambah (give and take),” kata Alex.

menurutnya, 3 sasaran utama tersebut bisa memberikan dampak kepada masyarakat, kepada pegawai dan kepada talenta yang ingin bergabung dengan organisasi tertentu.